Sikap Islam Terhadap Bahaya Rokok
DAFTAR ISI
- Bahaya Rokok
- Rokok Gerbang Narkoba
- Sikap Islam Terhadap Rokok
- Hukum Sesuatu (Rokok) yang Tidak Terdapat Dalam Al-Qur’an
- Hukum Merokok Menurut Syariat
Tidak Boleh Membahayakan Orang Lain
Bersedekah Dari Hasil Penjualan Rokok?
- Jual Beli Khamr, Rokok dan Narkoba
- Hukum Rokok, Menjual dan Memperdagangkannya
- Tidak Menghisap Rokok Namun Menjual Rokok
- Jual Beli Cengkeh dan Jadi Distributor Rokok
Nikotin yang merupakan salah satu komponen dari rokok merupakan zat psikotropika stimulan. Jadi sesungguhnya rokok itu adalah narkoba juga. Oleh karena itu, rokok pun memiliki sifat-sifat utama layaknya narkoba lain yaitu habituasi, adiksi dan toleransi. Habituasi adalah suatu perasaan rindu, terus menerus melintas di pikiran untuk menggunaan zat, sehingga seseorang akan terus berkeinginan menggunakan zat tersebut saat berkumpul dengan sesama teman pemakai. Sedangkan adiksi merupakan dorongan kompulsif untuk menggunakan suatu zat diserta tanda-tanda ketergantungan.Ketergantungan itu sendiri dapat berupa ketergantungan psikis (psychological dependence) maupun ketergantungan fisiologis (physiological dependence).
Ketergantungan psikis merupakan kompulsi penggunaan zat untuk memenuhi kebutuhan psikologis, seperti untuk menghadapi stress. Sedangkan ketergantungan fisiologis berarti proses perubahan fungsional tubuh sedemikian rupa dikarenakan paparan rutin terhadap zat. Toleransi adalah contoh bentuk ketergantungan fisiologis, yaitu seiring bertambahnya waktu penggunaan maka pemakaian zat berikutnya diperlukan dosis yang lebih besar dari sebelumnya untuk mencapai efek kenikmatan yang sama. Toleransi inilah yang akan membuat seorang perokok, dan pemakai narkoba lainnya, terus menambah jumlah batang rokok yang dihisapnya dari waktu ke waktu.Rokok merupakan narkoba termurah dan dijual bebas.
Dengan selembar uang Rp 1.000,00 seseorang sudah mampu mendapatkan sebatang rokok yang mengandung 4.000 macam zat kimia. Tidak ada satupun produk farmasi yang berisikan 4.000 macam zat kimia dapat dibeli dengan harga sedemikian murah. Oleh karena itu, siapapun mudah memperoleh sebatang rokok, dari mereka yang usia tua maupun anak sekolah dasar. Selain itu rokok juga memberikan kenikmatan, walaupun sementara, dan hal ini lah yang menjadi magnet bagi pribadi-pribadi labil yang tidak puas akan kenyataan hidup ini atau bagi para remaja sebagai teman setia saat kumpul-kumpul.Jadi tidak perlu heran jika merokok telah menjadi kebiasaan buruk yang popular di masyarakat.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/124684-sikap-islam-terhadap-bahaya-rokok.html